Rabu, 25 Maret 2009

BAB ATU....09

Libur tlah tiba..hore..hore....lanjut

Para mahasiswa terdiam dan melanjutkan mendengar ocehan sang guru besar bukan guru besar kepala....ups...ups. Mr Syahrul lalu melanjutkan celotehan-nya "kalian disini di didik untuk menjadi seorang pemimpin di kemudian hari, jadi kalian harus mengerti bagaimana seorang pribadi yang sudah dewasa mengambil keputusan, memecahkan masalah, menghindari konflik, berdialog dengan orang lain, berbicara di suatu forum atau di depan banyak orang. Itu kenapa dalam sebuah perkuliahan ada tugas pribadi, tugas kelompok, presentasi, bahkan nanti-nya di akhir perkuliahan ada magang dan skripsi ya semata-mata untuk tujuan entuuu...tuuuuu.......tugas-tugas itu bukan hanya sekedar tugas yang nanti-nya di kumpulin terus guwe kasih nilai A,B,C tetapi lebih pada mendidik kalian-kalian semua untuk dapat bertanggung jawab dan seperti yang saya bilang sebelum-nya mengenai perubahan pola pikir kalian...jangan...dikit-dikit minta bantuin bonyok...malu ama ijasah. Tiba-tiba mr.Syahrul menghentikan wejangan-nya lalu "eee...eee...saya malah ngelantur kemana-mana niii, kalian siiii. Nyok kita bahas mata kuliah yuks....ocreh...ocreh". Para mahasiswa pun menjawab bersama-sama "Ocreeeeeh pa guruuuuu....ok deeeeeh". Biarpun wejangan cukup singkat and di ucapkan dengan bahasa yang tak lazim untuk seorang dosen...pake bahasa gaul....membuat mental seluruh mahasiswa yang nongol di kelas itu tergugah, terdasar (kemaren-kemaren tidur), termotivasi. Hebat euy mr.Syahrul, mahasiswa culun-culun itu jadi ngerti.

Perkuliahan pun berlanjut dengan pemaparan teori dasar pengembangan media. Mr Syahrul memberikan pengajaran dengan penyampaian yang tidak membosankan sehingga membuat para gerombolan orang muda di depan-nya nggak nyadarin udah 2 jam berlalu. Jam dinding yang nemplok di dinding yang kaca-nya rada butek menunjukkan pukul 3 (tiga) sore, akhir-nya mata kuliah ini berakhir. Mr.Syahrul merapikan bawaan-nya, kemudian berpamitan sambil melangkahkan kaki-nya yang rada soak meninggalkan ruangan "Brother and sister...opa pamit dulu yaaa....kita lanjutkan di pertemuan berikut-nya"

Se isi ruangan pun menjawab "iya keeeeek....makasih yaaa....."

Sambil meninggalkan ruangan dan mengangkat tangan-nya dengan ibu jari yang rada buntet ngasih simbol jempol tanpa menoleh tapi nggak sombong ia berucap "Siiiiiiip".

Aduuuuuh slesai juga bab atu.....tungguin bab dua-nya.

0 komentar: